Minggu, 11 Mei 2014

Nangis guling-guling mau sekolah…..



Entah kenapa hari itu merasa sangat ingin sekali bersekolah ketika melihat teman-teman sepermainanku berangkat sekolah dengan seragamnya. Namun tentu saja orangtuaku belum mengizinkan karna usiaku masih terlalu muda. Tapi keinginanku sangat besar hari itu, aku menangis sekencang-kencangnya, nangis sampai guling-gulinglah agar keinginanku segera dikabulkan. Orang tua mana yang tega melihat anaknya menangis seperti itu, akhirnya aku dimasukkan juga ke sekolah yang sama seperti teman-temanku itu. Karna belum punya seragam, hari pertama itu aku memakai baju biasa, maju muslim lengan panjang dengan celana panjang, warnanya agak ungu, ungu gelap. Setelah memasukkanku ke sekolah, maka orang tuaku juga langsung membelikan seragam untukku, seragam sekolah madrasah ibtidayah dengan atasan warna putih dan roknya berwarna hijau dengan panjang selutut untuk kelas 1 sampai kelas 3, dan kelas 4 sampai 6 roknya sampai kaki serta wajib pakai kerudung.
Senang sekali rasanya aku bisa bersekolah, PeDe aja pakai baju biasa di hari pertama, yang penting juga ikut sekolah… pasti orangtuaku hanya menganggapku sekolah  percobaan yang dulu disebut juga sekolah ‘duduk’, artinya cuma ikut-ikutan sekolah saja, sekedar menyenangkan hatiku agar tidak terus-terusan merengek… namun siapa sangka pas diakhir tahun ajaran alias pas kenaikan kelas aku mendapatkan juara 2, wah-wah aku juga tak menyangka… juara satunya seorang laki-laki yang tahun sebelumnya dia tidak naik kelas maka wajar saja bisa juara 1. Namun q juga sedih karna ternyata teman-teman seumuranku banyak yang tidak naik kelas…
sampai saat ini aku masih tak mengerti hantu apa yang merasukiku dulu hingga bisa membuatku menangis sejadi-jadinya agar disekolahkan juga…  ada rasa sedih yang kadang muncul karna teman-teman sekelasku kan banyak yang beda umurnya denganku alias mereka lebih tualah, aku sering merasa kurang nyambung atau kurang srek aja kalau ngobrol-ngobrol dengan mereka, dan justru aku lebih nyaman dan bebas jika ngobrol dengan teman-teman yang dibawah angkatanku, mungkin karna terkait umur itu kali ya… tapi itu tak jadi masalah besar bagiku,, itulah konsekuensi yang harus ku terima ketika dulu ku menangis-nangis minta sekolah padahal belum waktunya…
hikmah yang ku dapatkan adalah ku bisa kenal dekat dengan dua generasi, yaitu generasi angkatanku yang mau tidak mau alias secara otomatislah harus kenal karna seangkatan walaupun beda umur, dan aku juga bisa kenal dekat dengan mereka yang angkatan bawahku karna obrolan kmi nyambung2 aja dan memang seharusnya duniaku adalah bersama mereka…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar