Entah kenapa hari itu merasa sangat ingin sekali bersekolah
ketika melihat teman-teman sepermainanku berangkat sekolah dengan seragamnya. Namun
tentu saja orangtuaku belum mengizinkan karna usiaku masih terlalu muda. Tapi keinginanku
sangat besar hari itu, aku menangis sekencang-kencangnya, nangis sampai
guling-gulinglah agar keinginanku segera dikabulkan. Orang tua mana yang tega
melihat anaknya menangis seperti itu, akhirnya aku dimasukkan juga ke sekolah
yang sama seperti teman-temanku itu. Karna belum punya seragam, hari pertama
itu aku memakai baju biasa, maju muslim lengan panjang dengan celana panjang,
warnanya agak ungu, ungu gelap. Setelah memasukkanku ke sekolah, maka orang
tuaku juga langsung membelikan seragam untukku, seragam sekolah madrasah
ibtidayah dengan atasan warna putih dan roknya berwarna hijau dengan panjang
selutut untuk kelas 1 sampai kelas 3, dan kelas 4 sampai 6 roknya sampai kaki
serta wajib pakai kerudung.
Senang sekali rasanya aku bisa bersekolah, PeDe aja pakai
baju biasa di hari pertama, yang penting juga ikut sekolah… pasti orangtuaku
hanya menganggapku sekolah percobaan
yang dulu disebut juga sekolah ‘duduk’, artinya cuma ikut-ikutan sekolah saja,
sekedar menyenangkan hatiku agar tidak terus-terusan merengek… namun siapa
sangka pas diakhir tahun ajaran alias pas kenaikan kelas aku mendapatkan juara
2, wah-wah aku juga tak menyangka… juara satunya seorang laki-laki yang tahun
sebelumnya dia tidak naik kelas maka wajar saja bisa juara 1. Namun q juga
sedih karna ternyata teman-teman seumuranku banyak yang tidak naik kelas…
sampai saat ini aku masih tak mengerti hantu apa yang
merasukiku dulu hingga bisa membuatku menangis sejadi-jadinya agar disekolahkan
juga… ada rasa sedih yang kadang muncul
karna teman-teman sekelasku kan banyak yang beda umurnya denganku alias mereka
lebih tualah, aku sering merasa kurang nyambung atau kurang srek aja kalau
ngobrol-ngobrol dengan mereka, dan justru aku lebih nyaman dan bebas jika
ngobrol dengan teman-teman yang dibawah angkatanku, mungkin karna terkait umur
itu kali ya… tapi itu tak jadi masalah besar bagiku,, itulah konsekuensi yang
harus ku terima ketika dulu ku menangis-nangis minta sekolah padahal belum
waktunya…
hikmah yang ku dapatkan adalah ku bisa kenal dekat dengan
dua generasi, yaitu generasi angkatanku yang mau tidak mau alias secara
otomatislah harus kenal karna seangkatan walaupun beda umur, dan aku juga bisa
kenal dekat dengan mereka yang angkatan bawahku karna obrolan kmi nyambung2 aja
dan memang seharusnya duniaku adalah bersama mereka…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar