Minggu, 09 November 2014
Pintu istana yang pernah terbuka
Suatu hari kulihat sebuah pintu gerbang istana terbuka lebar,
seolah-olah menawarkan masuk kepada setiap orang yang melihatnya. Tanpa
pikir panjang akupun memasukinya. Semakin lama semakin jauh masuk ke
dalam, mencari-cari dimanakah sebuah ruangan yang akan ku tempati. Tapi
tak pernah ku temui apa yang ku cari, yang ada hanyalah rasa penasaran
yang semakin tinggi untuk terus mencari. Aku terus mencari ke
lorong-lorong yang dalam, berputar-putar yang membuatku seolah telah hafal
seluruh isi ruangan tersebut. Namun tak jga menemukan sebuah ruangan
untukku. Dengan langkah lelah letih lunglai aku mencoba untuk keluar
saja dari istana itu, aku teringat sesuatu, yaitu aku lupa meminta izin
sebelum memasuki istana tersebut. Ku cari-cari pintu keluar tapi belum
ku temui. Aku sudah tersesat di istana megah itu. Akupun mencoba
meneriakkan mantra-mantra berharap keajaiban terjadi, berharap sang
pemilik istana mendengarnya kemudian memberikan ruang untukku atau
menunjukkanku jalan keluar. sudah berbagai macam mantra ku ucapkan tapi
tak ada yang berubah, hanya ada kicauan burung-burung yang tak pernah ku
pedulikan. Sampai akhirnya dengan terus mengikuti kaki melangkah aku
dapat kembali ke pintu gerbang dan bertemu pemilik istana. Yang ku
katakan tentu saja tak lagi 'meminta izin untuk masuk' karena aku sudah
masuk. Aku hanya bertanya 'apakah sebenarnya di dalam istana yang telah
ku masuki itu ada ruangan untukku?' dan ternyata jawabannya tidak ada.
Akupun keluar dan menyadari bahwasanya tak semua pintu yang terbuka itu
bisa untuk disinggahi. Harusnya aku meminta izin terlebih dahulu sebelum
melangkah masuk terlalu dalam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar