16 Desember 2014
Aku sudah 2 hari berada di puskesmas tepatnya di loket
kartu. Hal ini bermula dari ibuku yang mempunyai teman yang bekerja disana
kemudian singkat cerita mulai hari Senin kemaren aku berada di sana. Kepala
puskesmas tersebut menyebut sebagai magang, ibuku mungkin akan lebih bangga
dengan menyebutnya bekerja, tapi kenyataannya itu hanya sekedar aktivitas
bantu-bantu. Kalau dikatakan mencari pengalaman bagiku aku sudah cukup
berpengalaman dalam hal seperti ini. Itu karena aku sudah pernah menjadi
petugas penerima mahasiswa baru yang kerjaannya tak jauh beda dengan penjaga
loket kartu puskesmas. Bedanya hanya pada tempat dan jenis orang yang dilayani
saja. Selebihnya semuanya tak jauh berbeda. Berhadapan dengan berkas-berkas,
kemudian menunjukkan kemana arah selanjutnya kepada pasien. Bahkan saat kami di
penerimaan mahasiswa baru dulu sering menyebut calon mahasiswa yang mau
mendaftar dengan sebutan “pasien”. Jadi
aku rasa bukan mencari pengalaman yang dijadikan tujuanku berada di sana.
Lalu untuk apakah?
Aku kemudian teringat saat PBL 2, kami sebagai anak mrs
diberi tugas untuk mencari spm dan sekaligus “ngeshift” juga di puskesmas yang
sudah ditentukan. Salah satu teman kami yang dijadwalkan kena ngeshift di
bagian loket kartu mendapatkan cemoohan dan sindiran yang membuatnya menangis.
Petugas di sana mengatakan “untuk apa kalian sebagai skm di loket kartu ini,
anak SMA juga bisa di sini, nggak harus skm”. Mak jleb banget kan. Tentu saja
aku selalu teringat kata-kata ini saat akan, sedang dan sesudah berada di loket
kartu selama dua hari ini. Aku takut jangan-jangan ada yang bakalan bilang hal
serupa itu juga kepadaku, namun syukurnya tidak ada. Tapi hanya diriku saja
yang kadang mengatakan hal itu kepada diriku sendiri. Gengsi dan egoku sangat
tinggi. Beruntung ada sisi lain dalam diriku yang mengatakan bahwa sebagai calon kepala
puskesmas di masa mendatang (aamiinn) apa salahnya mengetahui dan menjalani
terlebih dahulu bagian teringan yang ada di suatu puskesmas. Istilahnya memulai
seusatunya dari nol. Semoga dengan pernah berada di loket kartu ini nantinya
bisa membuat suatu perbaikan pada bagian-bagian yang mungkin masih dianggap
perlu diperbaiki. Contohnya selama dua hari ini aku mempunyai beberapa masukan
untuk loket kartu, diantaranya mengenai berkasnya, alangkah lebih baik dan
mudah jika berkas pasien di simpan dalam bantex di boxfile agar lebih cepat
dalam pencarian berkasnya. Selain itu ada juga yang nomor RM’nya sama tapi beda
orang,mungkin sebaiknya harus lebih teliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar