Rabu, 21 Januari 2015

Hari kedua di puskesmas



16 Desember 2014

Aku sudah 2 hari berada di puskesmas tepatnya di loket kartu. Hal ini bermula dari ibuku yang mempunyai teman yang bekerja disana kemudian singkat cerita mulai hari Senin kemaren aku berada di sana. Kepala puskesmas tersebut menyebut sebagai magang, ibuku mungkin akan lebih bangga dengan menyebutnya bekerja, tapi kenyataannya itu hanya sekedar aktivitas bantu-bantu. Kalau dikatakan mencari pengalaman bagiku aku sudah cukup berpengalaman dalam hal seperti ini. Itu karena aku sudah pernah menjadi petugas penerima mahasiswa baru yang kerjaannya tak jauh beda dengan penjaga loket kartu puskesmas. Bedanya hanya pada tempat dan jenis orang yang dilayani saja. Selebihnya semuanya tak jauh berbeda. Berhadapan dengan berkas-berkas, kemudian menunjukkan kemana arah selanjutnya kepada pasien. Bahkan saat kami di penerimaan mahasiswa baru dulu sering menyebut calon mahasiswa yang mau mendaftar dengan sebutan “pasien”.  Jadi aku rasa bukan mencari pengalaman yang dijadikan tujuanku berada di sana.
Lalu untuk apakah?
Aku kemudian teringat saat PBL 2, kami sebagai anak mrs diberi tugas untuk mencari spm dan sekaligus “ngeshift” juga di puskesmas yang sudah ditentukan. Salah satu teman kami yang dijadwalkan kena ngeshift di bagian loket kartu mendapatkan cemoohan dan sindiran yang membuatnya menangis. Petugas di sana mengatakan “untuk apa kalian sebagai skm di loket kartu ini, anak SMA juga bisa di sini, nggak harus skm”. Mak jleb banget kan. Tentu saja aku selalu teringat kata-kata ini saat akan, sedang dan sesudah berada di loket kartu selama dua hari ini. Aku takut jangan-jangan ada yang bakalan bilang hal serupa itu juga kepadaku, namun syukurnya tidak ada. Tapi hanya diriku saja yang kadang mengatakan hal itu kepada diriku sendiri. Gengsi dan egoku sangat tinggi. Beruntung ada sisi lain dalam diriku yang  mengatakan bahwa sebagai calon kepala puskesmas di masa mendatang (aamiinn) apa salahnya mengetahui dan menjalani terlebih dahulu bagian teringan yang ada di suatu puskesmas. Istilahnya memulai seusatunya dari nol. Semoga dengan pernah berada di loket kartu ini nantinya bisa membuat suatu perbaikan pada bagian-bagian yang mungkin masih dianggap perlu diperbaiki. Contohnya selama dua hari ini aku mempunyai beberapa masukan untuk loket kartu, diantaranya mengenai berkasnya, alangkah lebih baik dan mudah jika berkas pasien di simpan dalam bantex di boxfile agar lebih cepat dalam pencarian berkasnya. Selain itu ada juga yang nomor RM’nya sama tapi beda orang,mungkin sebaiknya harus lebih teliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar