“Skripsi”, siapa yang tak mengenal satu kata sakti ini. Kata
ini tentu tak asing di kalangan mahasiswa apalagi yang sudah semester akhir.
Sebuah kata yang jika diucapkan bisa menimbulkan galau bertubi-tubi. Sebagian
mahasiswa dapat melalui kelamnya dunia skripsi ini dengan lancar namun tak
jarang juga yang terjerumus dalam lembah kegelapan akibat berbagai macam alasan
sehingga skripsi ini selalu terasa menghantui sepanjang waktu. Berikut ini
beberapa alasan mengapa sebuah skripsi tak kunjung selesai.
1.
Judul belum di acc dosen
Bagi para mahasiswa yang baru menginjakkan
kaki di dunia per”skripsi”an tentu tak asing lagi dengan peristiwa ditolak
judul. Terkadang akan terasa menyakitkan dibandingkan ditolak cintanya. Memang
ada sebagian yang bisa melenggang mulus melewati terowongan awal ini, alias
langsung diterima judulnya, namun tak sedikit juga yang harus berulang-ulang
kali. Biasanya dikarenakan judul yang pasaran, sudah sering digunakan oleh
mahasiswa sebelumnya, sehingga harus mencari lagi agar ada perbedaannya. Nah bagi
kamu yang mau ngajuin judul skripsi carilah judul yang agak berbeda, tidak
pasaran, namun pastikan juga kamu mengetahui banyak hal tentang apa yang kamu
ajukan tersebut.
2.
Referensi masih kurang
Setelah judul diterima maka seorang
mahasiswa bisa memulai membuat skripsinya. Kendala yang kemudian sering
dihadapi ialah kurang atau sulit untuk mencari referensi yang sesuai dengan skripsinya. Referensi ini dibutuhkan untuk
latar belakang, keaslian penelitian, serta dasar teori. Pada saat mengerjakan
bagian ini biasanya mahasiswa berburu ke berbagai perpustakaan maupun toko buku
untuk melengkapinya. Tak jarang ada yang stress karena tak kunjung bertemu
dengan buku atau penelitian yang sesuai dengan skripsinya. Alhasil skripsi bisa
tertunda alias terkatung-katung jika sang pembuat skripsi tidak berusaha keras
untuk mencari solusinya. Maka rajin-rajinlah membaca buku, artikel maupun
jurnal ilmiah, siapa tau suatu saat itu akan menjadi bahan skripsi anda.
3.
Belum dapat izin penelitian
Di beberapa tempat/instansi ada yang sulit
untuk memberikan izin penelitian. Ada yang berbelit-belit, ada harus menunggu
berminggu-minggu, ada yang harus membawa surat ini itu dan sebagainya. Bagi yang
tak biasa dalam hal mengurus perizinan ini maka bisa jadi akan mengalami
depresi berat. Jika mengalami hal seperti ini maka tak perlu berkecil hati.
Silakan coba lagi dan lagi, atau pindah ke instansi lain.
4.
Dosen pembimbing sering
keluar kota
Alasan yang satu ini bisa dikatakan
alasan/faktor eksternal karena bukan berasal dari sang pembuat skripsi, namun
berasal dari sang dosen. Misalnya sudah jauh-jauh hari menyiapkan untuk
bimbingan skripsi namun ternyata sang dosen ada jadwal mendadak keluar kota
sehingga bimbingan harus ditunda. Ada juga yang sudah siap mau sidang skripsi,
namun karena sang dosen ada undangan keluar kota terpaksa sidang ditunda
beberapa hari atau menunggu sang dosen kembali ke kampus tercinta. Hal ini
memang sesuatu yang tak bisa ditebak. Makanya pilihlah dosen yang kira-kira
sering “nongkrong” di kampus jika tidak ingin kerepotan menunggu dosen yang
sering “menghilang” dari kampus. Hihihi
5.
Rindu kampung halaman
Berkutat dengan yang namanya skripsi setiap
hari kadang menimbulkan rasa bosan yang sangat mendalam, dan kebosanan tersebut
bisa mengakibatkan seseorang menginginkan suasana yang menenangkan. Biasanya
pulang ke kampung halaman adalah langkah utama yang akan dipilih. Apalagi jika
sang pembuat skripsi telah melewatkan masa liburannya hanya untuk menyelesaikan
skripsi dan belum sempat pulang. Tentu kerinduan akan kampung halaman sudah
sangat mengebu-gebu. Sehingga ada yang rela meninggalkan skripsinya yang selalu
banyak revisi itu untuk sejenak kembali bertemu keluarga dengan niat me’refresh
otak. Tapi awas, jangan sampai lupa daratan. Biasanya yang sudah keasyikan di
rumah bisa melupakan lembaran-lembaran skripsi yang menantinya untuk segera
dilanjutkan. Jika sang pembuat skripsi kebablasan bisa-bisa wisudanya akan tertunda karena keasyikan
libur. Atau yang lebih parah nggak mau balik lagi ke kampus karena bosannya
udah tingkat tinggi, apalagi udah jadi angkatan tua banget, teman-teman hampir
semuanya sudah wisuda, akhirnya merasa malu dan nggak mau kembali untuk
menyelesaikan skripsinya. Wah semoga hal ini jangan sampai terjadi ya… :D So
jangan kelamaan di kampung halaman, ingat masih ada tugas akhir yang harus
diselesaikan.okee
6.
Menikah dan punya anak
Menikah merupakan impian setiap laki-laki
dan wanita yang sudah dewasa. Tidak menutup kemungkinan kepada para mahasiswa/i
yang sedang dimabuk asmara dengan skripsinya. Terkadang pernikahan bisa terjadi
karena desakan orang tua yang sudah tidak sabar lagi ingin punya menantu dan
cucu atau juga karena memang sudah merasa siap satu sama lain. Bagi sang
pembuat skripsi yang ingin menikah maka bersiap-siaplah akan kemungkinan
skripsinya sedikit tertunda. Walaupun banyak juga yang menikah saat mengerjakan
skripsi namun skripsinya tetap lancar dan bisa lulus tepat waktu. Biasanya yang
membuat skripsi terlambat setelah menikah adalah karena belum bisa membagi
waktu dengan baik. Seseorang yang dulunya sendiri, menemuin dosen sendiri
sekarang udah berdua (eeeaaa) tapi sering tertunda karena kelamaan nunggu
pasangannya mandi atau berdandan mungkin (hihihii). Tentu akan ada banyak
penyesuaian dulu sehingga skripsinya jadi tertunda. Bisa juga sesudah menikah
langsung hamil, maka kondisi saat hamil tersebut tentu akan memperlambat sang
pembuat skripsi untuk melanjutkan mengerjakan skripsinya. Tapi tak perlu takut
menikah, selama kalian bisa membagi waktu menikah malah bisa mempercepat
selesainya skripsi karena selalu ada yang memotivasi berada disisi… (eeaaa).. Nah
bagi yang sudah menikah namun skripsinya atau skripsi pasangannya belum
selesai, jadilah pasangan yang memotivasi agar skripsinya segera selesai bukan
yang menghambat atau memperlambat yaa…
7.
Traveling
Siapa yang suka traveling ? Hampir
semua orang suka traveling namun tidak semua orang bisa mewujudkannya.
Nah bagi yang berkesempatan bisa mewujudkannya karena punya uang yang cukup
atau ketemu teman yang sama-sama suka traveling, maka waspadalah.
Apalagi anda yang berstatus sebagai sang pembuat skripsi, jangan sampai
kecanduan traveling dapat mengalihkan dunia skripsi anda. Kita semua
tahu Indonesia memiliki tempat-tempat mempesona yang tersebar dimana-mana dan
patut dikunjungi. Maka bagi kamu yang suka traveling aturlah waktu
sebaikmungkin, sekali-kali traveling tak apalah untuk menghilangkan
penat. Tapi pastikan jangan terus-menerus, jangan sampai skripsi anda
terabaikan. Sebaiknya selesaikan dulu skripsi anda baru setelahitu traveling kemanapun yang anda
suka, agar tak ada beban yangmengiringi perjalanan anda. J
Itulah beberapa alas an yang biasanya
menyebabkan sebuah skripsi belum selesai, walaupun masih banyak alas an lain
yang menjadi penyebabnya. Semoga uraian di atas bisa bermanfaat buat yang
sedang mengerjakan skripsi maupun yang akan mengerjakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar