Sabtu, 28 Februari 2015

7 alasan mengapa sebuah skripsi tak kunjung selesai



“Skripsi”, siapa yang tak mengenal satu kata sakti ini. Kata ini tentu tak asing di kalangan mahasiswa apalagi yang sudah semester akhir. Sebuah kata yang jika diucapkan bisa menimbulkan galau bertubi-tubi. Sebagian mahasiswa dapat melalui kelamnya dunia skripsi ini dengan lancar namun tak jarang juga yang terjerumus dalam lembah kegelapan akibat berbagai macam alasan sehingga skripsi ini selalu terasa menghantui sepanjang waktu. Berikut ini beberapa alasan mengapa sebuah skripsi tak kunjung selesai.
1.       Judul belum di acc dosen
Bagi para mahasiswa yang baru menginjakkan kaki di dunia per”skripsi”an tentu tak asing lagi dengan peristiwa ditolak judul. Terkadang akan terasa menyakitkan dibandingkan ditolak cintanya. Memang ada sebagian yang bisa melenggang mulus melewati terowongan awal ini, alias langsung diterima judulnya, namun tak sedikit juga yang harus berulang-ulang kali. Biasanya dikarenakan judul yang pasaran, sudah sering digunakan oleh mahasiswa sebelumnya, sehingga harus mencari lagi agar ada perbedaannya. Nah bagi kamu yang mau ngajuin judul skripsi carilah judul yang agak berbeda, tidak pasaran, namun pastikan juga kamu mengetahui banyak hal tentang apa yang kamu ajukan tersebut.
2.       Referensi masih kurang
Setelah judul diterima maka seorang mahasiswa bisa memulai membuat skripsinya. Kendala yang kemudian sering dihadapi ialah kurang atau sulit untuk mencari referensi yang sesuai dengan  skripsinya. Referensi ini dibutuhkan untuk latar belakang, keaslian penelitian, serta dasar teori. Pada saat mengerjakan bagian ini biasanya mahasiswa berburu ke berbagai perpustakaan maupun toko buku untuk melengkapinya. Tak jarang ada yang stress karena tak kunjung bertemu dengan buku atau penelitian yang sesuai dengan skripsinya. Alhasil skripsi bisa tertunda alias terkatung-katung jika sang pembuat skripsi tidak berusaha keras untuk mencari solusinya. Maka rajin-rajinlah membaca buku, artikel maupun jurnal ilmiah, siapa tau suatu saat itu akan menjadi bahan skripsi anda.
3.       Belum dapat izin penelitian
Di beberapa tempat/instansi ada yang sulit untuk memberikan izin penelitian. Ada yang berbelit-belit, ada harus menunggu berminggu-minggu, ada yang harus membawa surat ini itu dan sebagainya. Bagi yang tak biasa dalam hal mengurus perizinan ini maka bisa jadi akan mengalami depresi berat. Jika mengalami hal seperti ini maka tak perlu berkecil hati. Silakan coba lagi dan lagi, atau pindah ke instansi lain.
4.       Dosen pembimbing sering keluar kota
Alasan yang satu ini bisa dikatakan alasan/faktor eksternal karena bukan berasal dari sang pembuat skripsi, namun berasal dari sang dosen. Misalnya sudah jauh-jauh hari menyiapkan untuk bimbingan skripsi namun ternyata sang dosen ada jadwal mendadak keluar kota sehingga bimbingan harus ditunda. Ada juga yang sudah siap mau sidang skripsi, namun karena sang dosen ada undangan keluar kota terpaksa sidang ditunda beberapa hari atau menunggu sang dosen kembali ke kampus tercinta. Hal ini memang sesuatu yang tak bisa ditebak. Makanya pilihlah dosen yang kira-kira sering “nongkrong” di kampus jika tidak ingin kerepotan menunggu dosen yang sering “menghilang” dari kampus. Hihihi
5.       Rindu kampung halaman
Berkutat dengan yang namanya skripsi setiap hari kadang menimbulkan rasa bosan yang sangat mendalam, dan kebosanan tersebut bisa mengakibatkan seseorang menginginkan suasana yang menenangkan. Biasanya pulang ke kampung halaman adalah langkah utama yang akan dipilih. Apalagi jika sang pembuat skripsi telah melewatkan masa liburannya hanya untuk menyelesaikan skripsi dan belum sempat pulang. Tentu kerinduan akan kampung halaman sudah sangat mengebu-gebu. Sehingga ada yang rela meninggalkan skripsinya yang selalu banyak revisi itu untuk sejenak kembali bertemu keluarga dengan niat me’refresh otak. Tapi awas, jangan sampai lupa daratan. Biasanya yang sudah keasyikan di rumah bisa melupakan lembaran-lembaran skripsi yang menantinya untuk segera dilanjutkan. Jika sang pembuat skripsi kebablasan bisa-bisa  wisudanya akan tertunda karena keasyikan libur. Atau yang lebih parah nggak mau balik lagi ke kampus karena bosannya udah tingkat tinggi, apalagi udah jadi angkatan tua banget, teman-teman hampir semuanya sudah wisuda, akhirnya merasa malu dan nggak mau kembali untuk menyelesaikan skripsinya. Wah semoga hal ini jangan sampai terjadi ya… :D So jangan kelamaan di kampung halaman, ingat masih ada tugas akhir yang harus diselesaikan.okee
6.       Menikah dan punya anak
Menikah merupakan impian setiap laki-laki dan wanita yang sudah dewasa. Tidak menutup kemungkinan kepada para mahasiswa/i yang sedang dimabuk asmara dengan skripsinya. Terkadang pernikahan bisa terjadi karena desakan orang tua yang sudah tidak sabar lagi ingin punya menantu dan cucu atau juga karena memang sudah merasa siap satu sama lain. Bagi sang pembuat skripsi yang ingin menikah maka bersiap-siaplah akan kemungkinan skripsinya sedikit tertunda. Walaupun banyak juga yang menikah saat mengerjakan skripsi namun skripsinya tetap lancar dan bisa lulus tepat waktu. Biasanya yang membuat skripsi terlambat setelah menikah adalah karena belum bisa membagi waktu dengan baik. Seseorang yang dulunya sendiri, menemuin dosen sendiri sekarang udah berdua (eeeaaa) tapi sering tertunda karena kelamaan nunggu pasangannya mandi atau berdandan mungkin (hihihii). Tentu akan ada banyak penyesuaian dulu sehingga skripsinya jadi tertunda. Bisa juga sesudah menikah langsung hamil, maka kondisi saat hamil tersebut tentu akan memperlambat sang pembuat skripsi untuk melanjutkan mengerjakan skripsinya. Tapi tak perlu takut menikah, selama kalian bisa membagi waktu menikah malah bisa mempercepat selesainya skripsi karena selalu ada yang memotivasi berada disisi… (eeaaa).. Nah bagi yang sudah menikah namun skripsinya atau skripsi pasangannya belum selesai, jadilah pasangan yang memotivasi agar skripsinya segera selesai bukan yang menghambat atau memperlambat yaa…
7.       Traveling
Siapa yang suka traveling ? Hampir semua orang suka traveling namun tidak semua orang bisa mewujudkannya. Nah bagi yang berkesempatan bisa mewujudkannya karena punya uang yang cukup atau ketemu teman yang sama-sama suka traveling, maka waspadalah. Apalagi anda yang berstatus sebagai sang pembuat skripsi, jangan sampai kecanduan traveling dapat mengalihkan dunia skripsi anda. Kita semua tahu Indonesia memiliki tempat-tempat mempesona yang tersebar dimana-mana dan patut dikunjungi. Maka bagi kamu yang suka traveling aturlah waktu sebaikmungkin, sekali-kali traveling tak apalah untuk menghilangkan penat. Tapi pastikan jangan terus-menerus, jangan sampai skripsi anda terabaikan. Sebaiknya selesaikan dulu skripsi anda  baru setelahitu traveling kemanapun yang anda suka, agar tak ada beban yangmengiringi perjalanan anda. J

Itulah beberapa alas an yang biasanya menyebabkan sebuah skripsi belum selesai, walaupun masih banyak alas an lain yang menjadi penyebabnya. Semoga uraian di atas bisa bermanfaat buat yang sedang mengerjakan skripsi maupun yang akan mengerjakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar