Sabtu, 20 Juni 2015

Sekilas mengenai distrik (kecamatan) Kimaam

Kimaam adalah salah satu distrik yang ada di Kabupaten Merauke, berada di Pulau tersendiri yang jaraknya cukup jauh dari kota Merauke. Kalau di peta kimaam ini berada di Pulau Yos Sudarso. Perjalanan menuju Kimaam hanya bisa ditempuh lewat jalur laut atau udara. Pesawat kecil Susi Air memiliki jadwal penerbangan ke Kimaam setiap Senin sampai Kamis saja. Di pesawat tersebut hanya terdapat 12 seat untuk penumpang. Sehingga setiap warga yang ingin ke kimaam atau dari kimaam harus booking jauh-jauh hari sebelum didahului oleh orang lain. Listrik di Kimaam hanya menyala dari jam 6 sore hingga 12 malam. Biasanya signal hp akan hilang pada jam 6 dan 12 tersebut, hal ini karena terjadi peralihan dari listrik ke genset atau sebaliknya. Di Kimaam hanya ada tower telkomsel, bisa sms dan telpon, namun tidak bisa mengakses internet. Tidak ada kantor pos, ada kantor distrik yang kadang rame kadang sepi. Ada Bank BPD Papua yang menjadi satu-satunya bank yang ada, itupun tak ada ATMnya. Ada SMA, SMK, SMP, SD danTK, namun gurunya sangat terbatas.
Distrik Kimaam memiliki 11 kampung, dengan 5 kampung dalam yang bisa ditempuh dengan jalan kaki, dan 6 kampung luar yang harus menggunakan speedboat atau alat transportasi laut lainnya seperti kapal, pok-pok untuk menjangkaunya. Kepala-kepala kampung sering tidak ada di tempat, pegawai pemerintah distrik juga demikian, mereka lebih sering berada di Merauke, sehingga roda pemerintahan belum berjalan dengan baik. Bisa dikatakan hanya pelayanan kesehatan yang aktif, sedangkan banyak permasalahan yang harus diselesaikan secara bersama-sama dengan berbagai sektor. Ada banyak kasus KDRT yang terjadi, kemiskinan yang menyebabkan anak-anak gizi buruk, sarana air bersih yang sangat minim sehingga sulit menegakkan PHBS.
Mayoritas penduduk kimaam beragama katolik, ada 1 gereja katolik yang berada di seberang puskesmas, selain itu juga ada 1 gereja protestan dan alhamdulillaIh ada 1 mesjid. Rata-rata yang beragama Islam adalah orang-orang pendatang, kebanyakan mereka berasal dari Sulawesi. Ada banyak kios di Kimaam, pemiliknya adalah orang-orang pendatang. Harga barang memang agak mahal dibandingkan harga-harga di kota, karena pengiriman barangnya susah. Ada satu pasar tepatnya di kampung woner, pasar biasanya dimulai pukul 7 pagi, jika minggu mulai pukul 10 pagi. Di pasar tersebut ada sayur-sayur berupa bayam, kangkung, kacang panjang, daun katuk, cabe, dan yang lainnya, harganya serba 5 ribu baik banyak maupun sedikit. Ikan juga banyak di kimaam, biasanya ikan kakap, gastor/gabus, lele harganya sangat murah. Satu ikat ikan hanya 20 ribu, biasanya satu ikat bisa berisi 8-12 ekor ikan..

1 komentar: