Kebudayaan
adalah warisan sejarah yang merupakan amanah dari nenek moyang atau para
pendahulu yang patut untuk dilestarikan dan bisa dijadikan suatu pembelajaran
untuk kebaikan di masa mendatang. Kebudayaan merupakan saksi bisu dari adanya
peradaban di masa lalu yang harus dijaga selalu. Sebagaimana Negara Indonesia
yang kaya akan kebudayaannya, Macau yang merupakan salah satu daerah
administrasi khusus dari Republik Rakyat Cina ini juga menyimpan berbagai macam budaya
peninggalan nenek moyangnya yang masih dapat dilihat hingga sekarang. Siapa
sangka sebuah kota yang terkenal dengan dunia malamnya ini mempunyai warisan
sejarah yang patut untuk diketahui. Jika di Indonesia terdapat banyak candi
peninggalan zaman dahulu maka di Macau terdapat berbagai macam kuil, monumen-monumen kuno yang mempunyai nilai
sejarah dengan berbagai macam cerita indah di dalamnya. Maka akan sangat
beruntung sekali jika kita bisa mengetahui bagaimana sejarah kebudayaan yang
ada di Macau ini, sebagai bahan perbandingan dengan kebudayaan yang ada di
Indonesia. Selain itu dengan mengetahui suatu sejarah kebudayaan maka
diharapkan kita bisa menjadi orang yang senantiasa menjaga, menghargai,
melestarikan kebudayaan yang tidak ternilai harganya.
Berikut
adalah beberapa bangunan peninggalan sejarah yang ada di Macau dengan mengutip
dari http://id.macautourism.gov.mo/sightseeing/sightseeing.php?c=10
yaitu:
1.
Kuil A-Ma
Kuil A-Ma
A-Ma Temple sudah ada sebelum kota Macau muncul menjadi ada.
Ini terdiri dari Pavilion Gate, Arch Memorial, Hall Doa, Aula Kebajikan, Aula
Guanyin, dan Zhengjiao Chanlin (paviliun Buddha). Berbagai paviliun
didedikasikan untuk menyembah dewa-dewa yang berbeda di kompleks tunggal
membuat A-Ma Temple representasi teladan budaya Cina terinspirasi oleh
Konfusianisme, Taoisme, Buddhisme dan keyakinan rakyat banyak.
2.
Lilau Square
Air tanah dari Lilau digunakan untuk menjadi sumber utama
mata air alami di Macau. Kalimat terkenal Portugis: "Orang yang minum dari
Lilau takkan pernah melupakan Macau" mencerminkan nostalgia penduduk
setempat 'untuk Lilau Square. Daerah ini sesuai dengan salah satu dari kuartal
pertama perumahan Portugis di Makau.
3.
Ruins of St. Paul’s
The Ruins of St Paul mengacu
pada fasad yang awalnya merupakan Gereja Mater Dei yang dibangun pada
1602-1640, dihancurkan oleh api pada tahun 1835, dan reruntuhan College St
Paul, yang berdiri berdekatan dengan Gereja. Secara keseluruhan, Gereja tua
Mater Dei, College St Paulus dan Mount Fortress semua konstruksi Jesuit dan
membentuk apa yang dapat dianggap sebagai Makau "acropolis". Dekat,
sisa-sisa arkeologi dari College tua St Paulus bersaksi untuk apa adalah
universitas bergaya barat pertama di Timur Jauh, dengan program akademik yang
rumit. Saat ini, fasad Ruins of St Paul fungsi simbolis sebagai altar ke kota.
Demikian beberapa peninggalan
sejarah di Macau yang sebenarnya masih banyak sekali, namun rasanya kurang
mantap jika hanya mengutip dari sumber lain. Penulis berharap bisa menampilkan
foto dan tulisan yang berasal dari hasil perjalanan penulis sendiri ke sana.
Semoga bisa kesana dengan menampilkan foto-foto hasil jepretan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar