Sabtu, 28 Februari 2015

Cinta yang Pasti



Suatu hari saat aku masih MTs setingkat dengan SMP seorang guru yang mengajar sejarah, sekaligus ekonomi, juga geografi mengatakan sesuatu hal masih ku ingat sampai sekarang (yaiyalah ku ingat, kalau nggak ingat nggak mungkin aku nulis ini sekarang,hehhe), yaa pokoknya yang paling berkesanlah ya makanya terus teringat sampai sekarang. Aku lupa tepatnya beliau sedang mengajar pelajaran apa. Yang pastinya beliau mengatakan bahwa “Setiap kalian ini, para perempuan, pasti nanti akan ada yang mencintai, jadi tak perlu takut dan tak perlu memikirkannya sekarang. Suatu saat nanti PASTI ada satu orang yang MENCINTAI kalian.” Kurang lebih begitulah intinya perkataan beliau. Saat itu aku menangkapnya  hanyalah sekedar intermeso atau ya hanya sekedar perkataan tentang akan ada yang mencintai. Namun saat aku beranjak menulis ini tiba-tiba aku menangkap sesuatu, aku menangkap sebuah nasihat pada kalimat yang ku anggap biasa saja, yang itu masih ku ragukan kepastiannya. Aku baru sadar beliau mengatakan itu mungkin karena beliau ingin saat itu kami tidak perlu memikirkan urusan cinta dahulu, alias pacaran. Pacaran kan identik dengan orang yang saling mencintai. Nah makanya beliau mengatakan suatu saat nanti PASTI ada satu orang yang MENCINTAI kalian. Jadi bagi yang sedang berpacaran tak perlu terlalu serius karena siapa tau bukan pacarmu yg sekarang ditakdirkan untuk menjadi orang yang mencintaimu suatu saat nanti, dan bagi yang baru putus, bertepuk sebelah tangan, di PHP (kayaknya dulu belum ada istilah PHP deh,hhehe), dan sejenisnya, tak perlu terlalu galau memikirkan hal tersebut, tak perlu memikirkan orang yang dicintai saat ini namun tak mencintai kita, karena suatu saat nanti PASTI ada satu orang yang MENCINTAI kalian.
Dan sebuah perkataan yang ku ragukan kepastiannya itu sekarang semakin menunjukkan identitasnya, semakin menunjukkan kebenarannya.
Satu per satu teman-temanku yang ku anggap wajah dan sikapnya biasa saja mendapatkan pasangannya, menikah, mempunyai anak. Begitu juga dengan teman-teman yang rupawan dan menawan mulai mendapatkan tambatan hati entah itu dengan pacarnya atau dengan pacar orang, atau dengan pacar yang kesekian. Hehehe. Selain itu orang-orang yang umurnya dibawah aku beberapa tahun, yang seumuran aku, ada juga adik sepupu aku, mereka telah meyakinkan diri untuk berumah tangga dan sekarang telah menggendong anak masing-masing.
Aku mulai percaya, akan ada yang mencintai.
Kemudian ku tatap diriku. Yang masih begitu sering menangisi yang tak ingin ku tangisi, yang menggalaukan kegalauan itu sendiri.
Kenapa cintaku masih bertepuk sebelah tangan?
Kenapa hanya aku yang menyimpan cinta sendirian?
Di tengah kegalauan segalau-galaunya, ada seseorang yang dengan begitu nekatnya mengatakan ingin melamarku.
Orang yang dulu pernah ku harapkan, tapi jauh saat aku masih kecil, masih anak-anak, yang bahkan mungkin saat aku belum mengerti apa itu cinta sebenarnya. Ternyata mengatakan ingin melamarku, tanpa mengatakan ia mencintaiku, ia menyayangiku, dan sejenisnya. Saat ku tanya mengapa harus aku, bukankah banyak yang cantik-cantik di luar sana. Dia hanya menjawab karena perasaannya dari hati bukan karena nafsu. Aku sedikit tersentuh namun tak mampu membuatku luluh. Di tengah kegalauanku akan banyak hal aku tak ingin membuatnya menunggu jawabanku yang sedang galau saat itu, aku juga tak ingin menjadi pemberi harapan palsu, ataupun menggantung perasaan orang lain, dan aku juga tak ingin memikirkan jawaban untukknya berlama-lama. Hingga akhirnya langsung saja ku katakan kita berteman saja, kamu cari yang lain saja, saat ini aku belum ingin memikirkan hal tersebut. Klik send. Semoga dia mengerti walaupun aku sendiri kurang mengerti dengan keadaanku saat itu. Semoga penolakanku cukup halus. Di satu sisi aku mengakui keberaniannya yang langsung mengatakan ingin melamar, disisi lain aku curiga jangan-jangan aku hanya orang kesekian yang ada dalam daftarnya untung dia mengatakan hal tersebut dan berharap salah seorang diantaranya menerimanya. Maafkan aku bukan bermaksud negative thinking, hanya antisipasi saja. Bukankah kami belum terlalu mengenal, ya sekadar nama memang kenal, tapi kami sudah tidak pernah berkomunikasi secara langsung selama 10 tahun lebih. Hanya lewat sms dan itupun hanya sekedar say hello, tak ada pembicaraan serius. Okelah jika dia saat itu tak ingin serius dulu karena tak mau mengganggu kuliahku, dan setelah aku selesai ini baru langsung mengatakannya. Tapi kan alangkah lebih baik jika kenal lebih dalam dulu. Tidakkah dia mau mengetahui diriku yang sebenarnya seperti apa? Yang mungkin berbeda jauh dengan anggapannya, dengan perkiraannya selama 10 tahun ini? Dan maaf aku bukan perempuan yang ingin luluh begitu saja dan harus mengatakan iya jika ada yang mengatakan cinta seperti yang kebanyakan teman-temanku lakukan. Maaf aku berbeda.
Dan malam itu aku sengaja tidak bilang ‘lebih baik kita mengenal lebih dalam dulu”. Ya alasanku yang pertama karena aku sedang menggalaukan hal lain, dan karena pikiran negatifku diatas, dan tidak mau PHP, takutnya setelah aku mengenalnya lebih dalam aku malah semakin yakin aku tak bisa menerimanya, bukankah itu akan membuatnya semakin terluka dan aku akan dianggap PHP kelas atas.  Aku memang sudah tidak yakin akan bisa menerimanya, karena dia pernah pasang foto2 perempuan  sebagai DP BBMnya, entah itu keluarganya atau siapanya. Kalau dia benar-benar mencintaiku tentu dia akan menjaga perasaanku. Kalau dia mau memanas-manasiku, aku bukan orang yang mudah dipanasi, aku orang yang akan membakar semuanya.
Tapi cinta tetaplah cinta, sebuah misteri yang tak dapat diduga keberadaannya. Dan aku punya pernyataan bahwa cinta yang sebenar-benarnya adalah cinta setelah adanya ikatan pernikahan.
Dan aku yakin suatu saat nanti akan ada yang MENCINTAIku setulus hati, sehidup semati, hingga ke surga-Nya nanti. Aku yakin akan ada cinta yang PASTI untukku nanti. Cinta yang abadi setelah terucap janji untuk sehidup semati. Cinta yang melekat setelah diucapkan akad. 

Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu, bimbinglah hamba agar selalu berada di jalan-Mu. Ya Allah Yang Maha Pemurah, berilah hamba pasangan yang shaleh, yang bertanggung jawab, yang berkomitmen untuk bersama-sama menjalani  kehidupan yang penuh misteri ini dengan selalu berserah diri pada-Mu.

7 alasan mengapa sebuah skripsi tak kunjung selesai



“Skripsi”, siapa yang tak mengenal satu kata sakti ini. Kata ini tentu tak asing di kalangan mahasiswa apalagi yang sudah semester akhir. Sebuah kata yang jika diucapkan bisa menimbulkan galau bertubi-tubi. Sebagian mahasiswa dapat melalui kelamnya dunia skripsi ini dengan lancar namun tak jarang juga yang terjerumus dalam lembah kegelapan akibat berbagai macam alasan sehingga skripsi ini selalu terasa menghantui sepanjang waktu. Berikut ini beberapa alasan mengapa sebuah skripsi tak kunjung selesai.
1.       Judul belum di acc dosen
Bagi para mahasiswa yang baru menginjakkan kaki di dunia per”skripsi”an tentu tak asing lagi dengan peristiwa ditolak judul. Terkadang akan terasa menyakitkan dibandingkan ditolak cintanya. Memang ada sebagian yang bisa melenggang mulus melewati terowongan awal ini, alias langsung diterima judulnya, namun tak sedikit juga yang harus berulang-ulang kali. Biasanya dikarenakan judul yang pasaran, sudah sering digunakan oleh mahasiswa sebelumnya, sehingga harus mencari lagi agar ada perbedaannya. Nah bagi kamu yang mau ngajuin judul skripsi carilah judul yang agak berbeda, tidak pasaran, namun pastikan juga kamu mengetahui banyak hal tentang apa yang kamu ajukan tersebut.
2.       Referensi masih kurang
Setelah judul diterima maka seorang mahasiswa bisa memulai membuat skripsinya. Kendala yang kemudian sering dihadapi ialah kurang atau sulit untuk mencari referensi yang sesuai dengan  skripsinya. Referensi ini dibutuhkan untuk latar belakang, keaslian penelitian, serta dasar teori. Pada saat mengerjakan bagian ini biasanya mahasiswa berburu ke berbagai perpustakaan maupun toko buku untuk melengkapinya. Tak jarang ada yang stress karena tak kunjung bertemu dengan buku atau penelitian yang sesuai dengan skripsinya. Alhasil skripsi bisa tertunda alias terkatung-katung jika sang pembuat skripsi tidak berusaha keras untuk mencari solusinya. Maka rajin-rajinlah membaca buku, artikel maupun jurnal ilmiah, siapa tau suatu saat itu akan menjadi bahan skripsi anda.
3.       Belum dapat izin penelitian
Di beberapa tempat/instansi ada yang sulit untuk memberikan izin penelitian. Ada yang berbelit-belit, ada harus menunggu berminggu-minggu, ada yang harus membawa surat ini itu dan sebagainya. Bagi yang tak biasa dalam hal mengurus perizinan ini maka bisa jadi akan mengalami depresi berat. Jika mengalami hal seperti ini maka tak perlu berkecil hati. Silakan coba lagi dan lagi, atau pindah ke instansi lain.
4.       Dosen pembimbing sering keluar kota
Alasan yang satu ini bisa dikatakan alasan/faktor eksternal karena bukan berasal dari sang pembuat skripsi, namun berasal dari sang dosen. Misalnya sudah jauh-jauh hari menyiapkan untuk bimbingan skripsi namun ternyata sang dosen ada jadwal mendadak keluar kota sehingga bimbingan harus ditunda. Ada juga yang sudah siap mau sidang skripsi, namun karena sang dosen ada undangan keluar kota terpaksa sidang ditunda beberapa hari atau menunggu sang dosen kembali ke kampus tercinta. Hal ini memang sesuatu yang tak bisa ditebak. Makanya pilihlah dosen yang kira-kira sering “nongkrong” di kampus jika tidak ingin kerepotan menunggu dosen yang sering “menghilang” dari kampus. Hihihi
5.       Rindu kampung halaman
Berkutat dengan yang namanya skripsi setiap hari kadang menimbulkan rasa bosan yang sangat mendalam, dan kebosanan tersebut bisa mengakibatkan seseorang menginginkan suasana yang menenangkan. Biasanya pulang ke kampung halaman adalah langkah utama yang akan dipilih. Apalagi jika sang pembuat skripsi telah melewatkan masa liburannya hanya untuk menyelesaikan skripsi dan belum sempat pulang. Tentu kerinduan akan kampung halaman sudah sangat mengebu-gebu. Sehingga ada yang rela meninggalkan skripsinya yang selalu banyak revisi itu untuk sejenak kembali bertemu keluarga dengan niat me’refresh otak. Tapi awas, jangan sampai lupa daratan. Biasanya yang sudah keasyikan di rumah bisa melupakan lembaran-lembaran skripsi yang menantinya untuk segera dilanjutkan. Jika sang pembuat skripsi kebablasan bisa-bisa  wisudanya akan tertunda karena keasyikan libur. Atau yang lebih parah nggak mau balik lagi ke kampus karena bosannya udah tingkat tinggi, apalagi udah jadi angkatan tua banget, teman-teman hampir semuanya sudah wisuda, akhirnya merasa malu dan nggak mau kembali untuk menyelesaikan skripsinya. Wah semoga hal ini jangan sampai terjadi ya… :D So jangan kelamaan di kampung halaman, ingat masih ada tugas akhir yang harus diselesaikan.okee
6.       Menikah dan punya anak
Menikah merupakan impian setiap laki-laki dan wanita yang sudah dewasa. Tidak menutup kemungkinan kepada para mahasiswa/i yang sedang dimabuk asmara dengan skripsinya. Terkadang pernikahan bisa terjadi karena desakan orang tua yang sudah tidak sabar lagi ingin punya menantu dan cucu atau juga karena memang sudah merasa siap satu sama lain. Bagi sang pembuat skripsi yang ingin menikah maka bersiap-siaplah akan kemungkinan skripsinya sedikit tertunda. Walaupun banyak juga yang menikah saat mengerjakan skripsi namun skripsinya tetap lancar dan bisa lulus tepat waktu. Biasanya yang membuat skripsi terlambat setelah menikah adalah karena belum bisa membagi waktu dengan baik. Seseorang yang dulunya sendiri, menemuin dosen sendiri sekarang udah berdua (eeeaaa) tapi sering tertunda karena kelamaan nunggu pasangannya mandi atau berdandan mungkin (hihihii). Tentu akan ada banyak penyesuaian dulu sehingga skripsinya jadi tertunda. Bisa juga sesudah menikah langsung hamil, maka kondisi saat hamil tersebut tentu akan memperlambat sang pembuat skripsi untuk melanjutkan mengerjakan skripsinya. Tapi tak perlu takut menikah, selama kalian bisa membagi waktu menikah malah bisa mempercepat selesainya skripsi karena selalu ada yang memotivasi berada disisi… (eeaaa).. Nah bagi yang sudah menikah namun skripsinya atau skripsi pasangannya belum selesai, jadilah pasangan yang memotivasi agar skripsinya segera selesai bukan yang menghambat atau memperlambat yaa…
7.       Traveling
Siapa yang suka traveling ? Hampir semua orang suka traveling namun tidak semua orang bisa mewujudkannya. Nah bagi yang berkesempatan bisa mewujudkannya karena punya uang yang cukup atau ketemu teman yang sama-sama suka traveling, maka waspadalah. Apalagi anda yang berstatus sebagai sang pembuat skripsi, jangan sampai kecanduan traveling dapat mengalihkan dunia skripsi anda. Kita semua tahu Indonesia memiliki tempat-tempat mempesona yang tersebar dimana-mana dan patut dikunjungi. Maka bagi kamu yang suka traveling aturlah waktu sebaikmungkin, sekali-kali traveling tak apalah untuk menghilangkan penat. Tapi pastikan jangan terus-menerus, jangan sampai skripsi anda terabaikan. Sebaiknya selesaikan dulu skripsi anda  baru setelahitu traveling kemanapun yang anda suka, agar tak ada beban yangmengiringi perjalanan anda. J

Itulah beberapa alas an yang biasanya menyebabkan sebuah skripsi belum selesai, walaupun masih banyak alas an lain yang menjadi penyebabnya. Semoga uraian di atas bisa bermanfaat buat yang sedang mengerjakan skripsi maupun yang akan mengerjakannya.

Sabtu, 07 Februari 2015

Puisi By Jikustik

Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa
Saat ku terjaga
Hingga ku terlelap nanti
Selama itu aku akan selalu mengingatmu

Kapan lagi kutulis untukmu
Tulisan-tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Puisi terindah ku hanya untukmu
Mungkinkah kau kan kembali lagi
Menemaniku menulis lagi
Kita arungi bersama
Puisi terindahku hanya untukmu


Hari ini lagi suka aja sama lagu di atas, sampai-sampai tadi juga dijadikan status di facebook. Ceritanya lagi ingat seseorang, eh dua orang deh, yang mereka itu ku analogikan alias ku umpamakan mirip deh dengan lirik lagu ini. Maksudnya kisah hidup aku bersama mereka itu kurang lebih sama lah dengan yang digambarkan dalam lirik di atas. Mereka yang memberikanku kepercayaan besar hingga akhirnya aku menemukan sebongkah jati diriku yang begitu berharga, yang tak kuketahui sebelumnya, kemudian  membuat aku selalu kuat dan tegar atas segala cobaan yang datang lewat sikap mereka yang begitu kuat dan penuh semangat, dan selalu membuatku berusaha untuk bangkit saat mengingat perjuangan dan pengorbanan mereka yang luar biasa. Aku yang dulu sering membuat tulisan-tulisan untuk mereka, bersama mereka (surat, proposal, pesan singkat/sms, status facebook dan sebagainya,hehehe), yang sebagian beredar dan mewarnai dunia maya bahkan dunia mimpi dan kehidupan nyataku. Kini semua itu hanya bisa ku kenang dan akan selalu ku kenang. Sepenggal kisah singkat bersama mereka, akan selalu melekat dalam jiwa. Semoga Allah selalu melimpahkan karunia nikmat taufik dan hidayah kepada mereka,dan semoga suatu saat kita bertemu kembali. :)