Jumat, 30 September 2016

Jangan berharap

Untuk apa mengikuti yang tak sesuai dengan kata hati. Untuk apa mengikuti pada yang tak benar-benar peduli. Dalam hidup ini, jangan sekali-kali berharap orang lain bisa mengerti. Tapi jadilah kita yang selalu mencoba memahami. Takkan bisa mengharapkan sesuatu pada orang lain. Jangan pernah berharap kecuali pada Yang Maha Kuasa. Untuk apa meronta-ronta, meminta-minta, berbicara banyak tapi tak dipedulikan setelahnya. Lakukanlah sendiri selagi bisa.

Selasa, 27 September 2016

Ya Allah jauhkan aku rasa benci terhadap orang

Ns uad

Perpisahan akan menghadirkan pertemuan kembali. Seperti hari ini, kami dipertemukan lagi sebagai sesama alumni. Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Padahal sudah 2 tahun berlalu. Saat kita masih menikmati status sebagai mahasiswa. Saat kita tak hanya sekedar kuliah di kota pelajar itu, tapi juga bermain-main di kota istimewa yang memberikan segala keindahan dan kenyamanan yang tak terhingga. Jika dulu paling jauh melakukan baksos di desa Sampang Gunung Kidul, atau di Bantul kini kita berada di daerah tertinggal, pedalaman, kepulauan. Jika PBL dulu hanya di Magelang yang bisa ditempuh sekitar 1 sampai 2 jam dengan jalur darat, kini segala jenis jalur kita lalui, yakni darat, laut, udara. Terima kasih untuk para dosen yang telah mengajarkan banyak ilmu kepada, terimakasih fkm uad. Semoga niat kita selalu diluruskan, demi meningkatkan derajat kesehatan. Semoga selalu dimudahkan dalam menjalankan amanah yang diberikan.

Senin, 26 September 2016

Alumni FKM UAD, NS

Itulah mengapa aku tak terlalu menangisi setiap perpisahan, karena akan ada saatnya nanti pertemuan kembali. Seperti hari ini, kami dipertemukan lagi sebagai sesama alumni. Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Padahal itu sudah 3 - 4 thun berlalu. Saat kita masih menikmati status sebagai mahasiswa. Saat kita tak hanya sekedar kuliah di kota pelajar itu tapi juga bermain-main dengan segala keindahan dan kenyamanan di kota istimewa itu. Jika dulu paling jauh kita melakukan baksos di desa Sampang Gunung Kidul, atau di Bantul kini kita berada di daerah tertinggal, pedalaman, kepulauan. Jika PBL dulu hanya di Magelang yang bisa sampai sekitar 1 smpai 2 jam dengan jalur darat, kini segala jenis jalur kita lalui, yakni darat, laut, udara. Semoga niat kita tetap diluruskan, demi meningkatkan derajat kesehatan. Semoga selalu dimudahkan dalam menjalankan amanah yang diberikan.

Tetap jaga idealisme kita #pakmenpan said

Jumat, 23 September 2016

3 kata itu

'Kehilangan' hanya ada untuk yang pernah memiliki...
'Terlambat' hanya ada untuk yang pernah berjanji tepat waktu...
'Menyesal' hanya ada untuk yang pernah mengabaikan kesempatan...
Sedangkan aku, aku tak berhak menyandang 3 kata itu...
Aku tidak kehilangan
Aku bukan terlambat
Dan aku takkan menyesal.
Aku hanya menipu diriku
Mencoba menahan rindu
Tapi kata apa yang pantas ku miliki aku pun tak tahu, yang mestinya bukan tiga kata itu.

Kimaam, 30 Agustus 2016, 00.33 WIT

Aku dan ke'diam'anku (2)

Di tengah maraknya foto2 selfie, maraknya medsos2 yg dengan mudah menyebarkan sebuah foto. Aku merasa tak semua harus memperlihatkan foto pelakunya. Apalagi 'dadakan' membuat suatu 'event' hanya agar ada foto yang bisa ditampilkan. Sedangkan event tersebut tidak tersistem dg baik, tidak terencana dengan baik. Yang mana difoto terlihat begitu 'sempurna' dan 'wah' sekali...
Aku dan kediamanku merasa ada hal2 yg bisa kita nikmati sendiri, tanpa harus diketahui oleh dunia. Apalagi jika hanya untuk ajang pamer-pameran, dg mengesampingkan manfaat yg diberikan. Aku dan kediamanku lebih suka sesuatu yg kecil, sedikit, tersembunyi tapi ada nilainya, ada manfaatnya, tersentuh pada sasaran yang ditujukan...
02 September 2016

Aku dan ke'diam'anku

Ini tentang aku yang diam, sangat pendiam. Aku punya sisi paling dalam, paling tak bisa diterka. Aku dengan sikap diamku. Orang-orang  mungkin mengira kenapa aku hanya diam saja, coba bicara juga kah, barang satu dua kalimat atau kata saja. Tapi aku jika sudah menyatu dengan ke'diam'anku maka tak akan ada yang bisa menggeretu. Biar seribu komentar tertuju padaku, sekali aku hanya ingin diam maka aku akan tetap diam.
Namun jangan heran, dibalik diamku itu tersimpan beribu-ribu cabang pikiran. Aku tak pernah lepas dengan berbagai macam hal yang  ada disekeliling. Aku selalu memikirkannya. Tentang kegiatan ini, tentang pekerjaan itu, tentang ini itu lainnya, semua masuk dalam pikiranku. Hanya saja semua ku pilih dan pilah lagi untuk menjadi yang lebih prioritas untuk ku pikirkan. Setelah dipikirkan dan direncanakan dengan matang barulah biasanya kukeluarkan dalam bentuk perkataan. Aku tak suka langsung bicara ini itu sedangkan persiapannya tak ada sama sekali alias pembicaraan itu hanya basa basi. Pembicaraan yang basa basi tak banyak memberi arti, kalaupun akhirnya terjadi tapi itu juga pasti hanya sekedar lewat saja, setelah itu tak terkenang lagi.

Tentang rasa

Kimaam, 03 September 2016
Aku bukan orang yang ahli dalam membedakan suatu rasa masakan, tetapi aku akan sangat sensitif dengan rasa yang ada di dalam hati. Aku akan bisa menangkap orang itu sedih, kesal, marah, kasihan ataupun yang lainnya. Tapi ketika diminta mencicipi kemudian ditanya yang kurang apa atau sudah rasa apa, aku akan sangat kebingungan, aku tak bisa menjawab. Bagiku itu pertanyaan lebih sulit dari soal matematika yg bisa dihitung jika kita tahu rumusnya. Pernah juga diminta mencicipi nasi, apakah sudah matang atau belum. Padahal selama ini aku memasak nasi selalu hanya dengan perasaan, tak pernah ku coba dulu nasi yang dimasak itu. Akhirnya tak tahu aku harus menjawab apa, karena memakan sebutir dua butir nasi akan berbeda dengan yang satu dua suapan.
Aku tau rasa asam asin manis pahit suatu makanan, tapi aku lebih tersentuh dengan rasa asam asin manis pahitnya suatu kehidupan .

Hujan telah berhenti

Hujan telah berhenti... Ada yang mengatakan harusnya perasaan itu seperti hujan, meskipun jatuh berkali-kali tapi ia akan tetap kembali..

Ya ia akan kembali, asal kau sabar menanti..
Kumbis, 13/08/2016

Aku sulit dimengerti

"Aku orang yang sulit dimengerti" kataku waktu itu, dengan rasa yang tak karuan, dengan penuh kekhawatiran karena itu merupakan kalimat terakhir yang ingin ku katakan setelah semua kalimat terakhir berhasil kamu patahkan. Kalimat ini ku rasa menjadi penentu apakah akhirnya kita tetap bisa bersatu. Aku yang menunduk sejak mengucapkan itu belum berani menatap ke arahmu. Tapi kamu dengan entengnya menjawab "aku akan belajar padamu untuk mengertimu. Ketika kamu bilang kamu orang yang sulit dimengerti itu artinya kamu sudah mengerti tentang dirimu yang sulit  dimengerti itu. Maka aku akan selalu berada didekatmu, menjadi bagian dari dirimu agar bisa mengerti kamu sebagaimana kamu mengerti dirimu. Okay ?" Senyum ramahmu akhirnya berani ku tatap dengan senyum seadanya yang ku miliki. "Tapi..." aku berusaha menjawab. Tapi kamu sudah menggeleng, membuatku tak melanjutkan kalimatku. "Tidak ada yang sempurna dek. Mas tahu banyak kekhawatiran dibenakmu, dipikiranmu. Mas juga begitu. Tapi mau sampai kapan kita menyimpannya sendiri. Mas juga bukan orang yang sempurna. Mas juga banyak kekhawatiran, tapi mas punya keyakinan kalau bersama adek bisa melewatinya, bisa menghadapinya. Selain itu mas juga yakin adek menunggu kata-kata seperti ini kan ? Seseorang yang mengatakan keyakinannya pada adek ? Tapi ehh tapi lagi, mas ga mau cuma berkata-kata saja, tapi sesungguhnya itu memang dari hati, dan sudah mas niatkan, walaupun kata-katanya sedikit menyontek dari blog adek. Mas ga pandai membuat kata-kata.hehehee"
Aku tidak menyangka dia tahu alamat blogku. Ahh itukan tulisan galau semua. "Kok bisa tahu blogku" "ahh kenapa jadi bahas blog, tadi kalimat mas panjang kali lebar kok belum ditanggapi, jadi bagaimana ?" "Hmmm..." "will you marry me?" " hmmm.." " kita jalani bersama sisa umur ini untuk menjadi orang yang bermanfaat, yakinlah dek berdua itu lebih baik, meskipun tak ada yang sempurna, semua punya ujian yang berbeda, cobalah terima satu dari sekian banyak sikap manusia yang berbeda. Tentang sikap itu kan yang kamu khawatirkan? Khawatir kamu bosan, khawatir kamu kesal berkepanjangan, khawatir kamu hanya bisa memendam sendiri. Insya Allah tidak lagi dek, aku sudah banyak bertanya pada teman-temanmu, pada mereka yang pernah tinggal sama-sama denganmu. Mereka bilang sejatinya kamu baik, tapi kadar diammu sangat tinggi, walaupun diammu bukan diam seutuhnya, ada yang bekerja saat kamu diam yaitu pikiranmu. Entah apa saja yang kamu pikirkan mereka bilang kamu tak pernah bosan, begitu menikmatinya. Dan aku akan tetap memberikan ruang untuk ke'diam'anmu, serta memberikan ruang saat kamu kembali dari ke'diam'anmu. Aku akan mendengarkan semua yang ada pada dirimu dek. Entah itu dalam keadaan kamu diam atau bicara. Aku akan selalu ada. Dan tentang diriku, aku akan berikan alamat blogku. Ku rasa kamu akan dengan mudah bisa mengetahui seperti apa aku, karena kamu pengamat yang handal. Jadi maukah kamu bersamaku untuk menebar manfaat bersama, mengharap ridha-Nya, bersama menapaki anak tangga untuk menuju jannah-Nya ?"
Airmataku menetes.  ditetesan kedua akhirnya aku berani bicara. "Bismillah, iya mas, bimbing adek ya". Tetesan ketiga pun hadir.
Selanjutnya setelah kamu menarik nafas panjang dan tak henti menebar senyum bahagia, kamu berucap "setiap orang itu berbeda, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi semuanya ciptaan Yang Maha Kuasa, pasti punya arti, punya makna, tak hanya sekedar diciptakan saja. Ada yang sudah menyadari tentang dirinya, ada yang belum, ada yang sudah mampu mensyukuri ada yang masih mengeluh.  Itu pemahaman pertama yang harus kita kuasai. Agar kita menjadi orang yang lebih bersyukur, menghargai diri sendiri, memberdayakan kemampuan, keahlian yang dimiliki. Tak perlu iri dengan orang lain, tak harus kita mengikuti jalan yang kebanyakan dijalani orang lain. Karena belum tentu itu benar, atau baik untuk kita. Asalkan kita tetap berpegang teguh pada petunjuk-Nya, melakukan sesuatu berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah serta selalu mengharap ridha-Nya, semoga kita bisa meraih surga-Nya. Pemahaman kedua adalah dari sekian banyak sikap orang yang adek kenal lihatlah dari sisi baiknya, dari kehebatannya, bukan untuk membuat kita iri, tapi agar hati kita lebih enteng menerima orang itu. Saya tau kalau adek tidak suka dengan orang itu pasti diam, ga mau bicara panjang lebar, paling-paling ngangguk dan menjawab iya. Iya kan ? Mas ga ngelarang kalau nanti adek mau diamin mas kalau mas ada salah, tapi kalau sudah puas diamnya maka bicaralah.
06/09/2016
*fiksifitri

Sebuah tangisan

Akhirnya air mataku menetes... sekilas penyebabnya karena buku yang sedang ku baca, karena isinya yg mengiris, dan sedikit banyaknya 'menampar' langsung ke hatiku. Di sisi lain, buku itu menjadi alat untuk memancing rasa sesakku beberapa hari ini agar keluar dalam bentuk air mata. Bisa dikatakan buku itu sarana untuk aku menangis, atas kekesalanku, kekecewaanku, keegoisanku, kesombonganku, ketakberdayaanku, keirianku, keangkuhanku, kebimbanganku, ketakutanku, kesendirianku. Artinya memang sudah takdirnya dan sudah seharusnya aku menangis hari ini. Airmata yang akhirnya keluar ini mungkin akan jadi penyakit jika tidak segera dikeluarkan. Dan beruntungnya aku membaca buku itu, mungkin ada beberapa bagian yang tak perlu ku tangisi pada isi buku itu, tapi sebenarnya yang ku tangisi adalah aib-aibku sendiri. Betapa Tuhan masih sangat sayang padaku, kenapa hatiku masih sekeras batu. Kenapa aku masih belum juga bisa berdamai. Kenapa aku masih saja terlalu terganggu pada sikap2 orang yang tidak sesuai dengan pemikiranku, padahal bisa saja menurut orang itu sikapnya sudah benar.
02/09/2016

Rasa apa ini

Rasa apa ini, ketika hati tak ingin berhenti mengingat setiap momen pertemuan... ketika mata tak henti ingin menatap sebuah senyuman... ketika jemari serasa selalu ingin membuat sebuah ketikan yang akan dikirimkan namun kemudian diurungkan karena mengingat dirinya seorang perempuan yang harus menjaga kelakuan meskipun hanya lewat sebuah sms yang mungkin tak banyak dihiraukan.

Kimaam, Jum'at - 19 Agustus 2016

Musim telah berganti

Daun daun telah meninggalkan ranting
Angin mulai berhembus lebih kencang membantu proses penggugurannya
Pertanda musim telah berganti
Nanti ranting akan punya daun yang baru
Lantas kenapa aku belum juga
Belum memiliki rasa yang baru
Belum bisa meninggalkan kenangan itu
Berapa musim telah berganti
Tapi mengapa aku masih begini

Kimaam, 31 Agustus 2016

Setengah jatuh

Akhirnya muncullah pertanyaanmu "sehat2 juga kan?" Setelah seminggu aku menahan rindu, hingga akhirnya tangisku keluar. Tak perih, tak sedih, hanya saja ada rasa yg tak biasa.
Ingin ku jawab "kalau aku sehat2 saja tak mungkin ku memutuskan untuk menghubungimu lagi." Kalau aku sehat2 saja masih bisa ku tahan segala rindu.
Tapi tak mungkin ku katakan seperti itu, aku hanyalah aku. Memendam segala rindu yang siap membunuh setiap waktu.
Walaupun rasanya setengah jatuh, aku harus bilang sehat2 saja, ya setidaknya setelah aku mendapat pertanyaan itu...
Kimaam, 03 September 2016, 06.47 WIT

Membaca, menulis, berpikir

Sepi, sunyi, sendiri. Sebanyak apapun yang ditemui tetap saja perasaan sendiri itu tetap ada.
Aku benci,
Hanya dengan membaca, menulis, berpikir aku merasa jiwaku hidup, tak takut sendiri, aku bebas dengan segala imanjinasiku, aku menguasai segala yang ada didiriku, aku sepenuhnya adalah diriku ketika aku melakukan tiga hal itu. Tapi ketika aku berinteraksi dengan orang lain, mengamati orang lain, aku merasa bukan pada diriku.
04/09/2016

Setelah seminggu

04/09/2016
Setelah seminggu itu, ternyata memang ada rasa yang berbeda, ada sebuah ruang hampa yang semakin terasa. Meski air mata tanda kehampaan itu telah menampakkan dirinya tapi rasanya itu belum cukup untuk mengobatinya. Akhirnya dengan sedikit keberanian pesan singkat itu dikirim. Lama tak berbalas, hingga tak sanggup lagi menunggu. Namun subuh itu ternyata mampu menghadirkan senyum kembali. Sebuah fotomu tampak pertama kali saat ku menatap layar hp, itu tandanya ada pesan masuk darimu. Dengan semangat ku baca meski mataku sebenarnya belum siap sepenuhnya tapi tetap ku paksa. Smsmu itu yang beberapa detik kemudian membuatku sedikit lega. Akhirnya dibalas seperti biasa, seceria wajah yang selalu berusaha kau tunjukkan meski sekilas jika ku lihat ke dalam kau menyimpan setumpuk asa namun begitu rapi tak mau kau tunjukkan.
Kembali ke sms itu. Aku memutuskan nanti saja membalasnya, agak siangan. Setelah ku balas ternyata lama lagi baru dibalas, namun akhirnya memberikan balasan yang bisa menimbulkan percakapan panjang pikirku. Benar saja setelah sms itu ku coba pancing ternyata balasannya lumayan membuat obrolan menjadi bermakna sepertinya. Akupun semangat dengan lebih cepat membalasnya dari sms2 sebelumnya. Namun ternyata balasanmu tak kunjung datang. Satu jam, dua jam, sore sampai berganti malam. Malam berganti pagi. Pagi ke sore lagi. Tak ada juga balasan itu. Ah seberapa sibukkah dirimu. Atau memang begitu tak pentingnya kah aku. Entahlah. Tapi begitulah kenyataannya. Aku bisa apa.

Ko pikir gampang???

Pembahasan tentang obat malam ini telah  berakhir. Akupun beranjak ke dapur untuk mengambil obat yang sempat ku lupakan untuk diminum malam ini. Sejak kemarin aku merasakan tenggorokanku sakit untuk menelan, akhirnya dikasihlah aku dua jenis obat untuk diminum dua kali sehari. Sambil membuka pembungkusnya terlintas dipikiranku untuk bertanya, "kalau minum obat dengan kopi gimana ?" Dijawabnya "kalau bisa jangan, sebaiknya dengan air biasa saja" "baiknya selang berapa jam setelah minum obat baru boleh mnum kopi?" Tanyaku lagi. "Sekitar dua jam lah" jawabnya lagi.. "okelah kalau begitu, soalnya kan nanti suamiku penyuka kopi...hahaha" sahutku sambil beranjak ke kamar. "Hmmm..itu lagi" ka ani tahu siapa yang ku maksud..  "Ko pi kir gampang dapaten dia ??? (Kau pikir gampang dapetin dia)" ucapku lagi, yang sebenarnya menanyakan pada diri sendiri sambil mlesetin kata kopi itu menjadi kau pi ditambahin dengan kir...hehehe
Kau pikir kamu siapa mau bersanding dengan pecinta kopi itu? Bahkan orang yang minta kopi aja kamu kasih kopi sachet satu renteng lagi, ga paham kalau sebenarnya itu minta dibikinin gitu... terus memangnya kamu tau takarannya gimana, rasanya yang pas gimana, bukannya kamu paling ga tau kalau tentang rasa, yang kamu tahu kan cuma rasa di hati, bukan rasa masakan apalagi kopi.
Sisi lain dari diriku menjawab "lah memangnya cinta harus sama-sama suka, kalau dia cinta pasti ga maksa aku dong harus tau tentang kopi atau ga.."
"Pertanyaan paling penting sekarang adalah emangnya dia cinta sama kamu ??? Udah deh jangan ngarep yang ada nanti malah tiarap... ko pikir ko siapaaaa,, kopi saja ga tau cara buatnya..."
07/09/2016

Dua tahun itu

Dua tahun itu lama. Bagi yang menunggu. Dua tahun itu cepat bagi yang selalu bersama orang-orang terdekat. Bagiku dua tahun itu telah banyak ku lewati dengan diam. Dua tahun itu akhirnya dikalahkan oleh kebersamaan yang hanya satu bulan.

Bukan ahli pembuka tutup

Kejadian malam ini mengingatkanku pada masa silam, kejadian serupa yang seharusnya tak ku ulangi. Saat itu aku dikasih choki-choki, kemudian dengan bangganya aku mengeluarkan sejenis benda tajam untuk membukanya dengan harapan agar sang pemberi itu tahu bahwa aku orang yang selalu membawa barang-barang perlengkapan sendiri tanpa harus pinjam sana sini. Ehh ternyata harapan pupus, yang ada malah bikin malu, kenapa ? Karena ternyata untuk membuka choki-choki itu tak perlu benda apapun, cukup dengan tangan saja, disitu sudah ada sedikit sobekan sebagai gerbang untuk membukanya. Ahh betapa bodohnya aku pikirku setelah dia contohkan cara membuka choki-choki itu. Dan malam ini aku membuka salep, kuambillah jarum yang ada di dekatku untuk menusuknya. Lalu temanku pun berkata "ngapain pakai jarum ? Itu di penutupnya dibikin runcing buat membuka salepnya." Owalahhh kataku. Ternyata segala sesuatu yang tertutup itu telah disiapkan cara untuk membukanya, hanya saja kita perlu jeli melihatnya. Benar-benar tak terpikir olehku sebelumnya. Harusnya dari kejadian choki-choki itu aku sudah berpikir sejauh seperti ini. Tapi tak apalah setelah mengalami tiga kejadian (kejadian kedua adalah sebelum salep ini, membuka sebuah minuman yang ternyata cara membuka semacam mika penutup itu ada di tutup botolnya yang runcing, teman yang mengingatkan tentang botol minuman ini sama dengan yang mengingatkan tentang membuka salep tadi) baru ku pahami dan semoga menjadi pelajaran untuk selanjutnya.
Mungkin untuk masalah hati seseorang pun bisa berlaku konsep ini, kadang hati yang tertutup itu karena kita yang tak tahu cara membukanya, pun kalaupun bisa membuka jangan sampai salah, jangan sampai menggunakan cara-cara yang berbeda, rumit dan melibatkan banyak hal, padahal ada cara mudah yang telah disediakan, yang ada disekitarnya, yang telah satu paket dengannya. Makanya harus benar-benar jeli jika ingin membuka sesuatu... :)
Kimaam, 10/09/2016

Tak enak hati

17/09/2016
Sebenarnya sangat tak enak hati jika harus merepotkan orang lain. Apalagi bagiku yang perasa ini. Sungguh sebisa mungkin aku pasti akan melakukan sesuatu yang bisa ku lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Karena aku tahu setiap orang punya kesibukan masing-masing. Tapi karena manusia itu makhluk sosial, sesekali bahkan seringkali pasti ada waktunya akan memerlukan bantuan orang lain. Terkadang bantuan itu mungkin akan memberatkan kadang malah menguntungkan. Namun bagiku yang perasa ini, meminta bantuan orang lain itu sangat ku perhatikan dahulu. Apakah orang itu akan terganggu, akan sangat direpotkan, akan terpaksa dan sebagainya. Dan aku akan sangat merasa berhutang budi sekali ketika telah dibantu. Rasanya ingin mengucapkan terimakasih seribu kali, meskipun itu saja pasti akan terasa belum cukup. Jadi begitulah, aku tak bisa yang asal minta tolong ini itu tanpa menelusuri terlebih dahulu bagaimana keadaan orang itu. Kalau memang dirasa-rasa tidak bisa maka lebih baik kuurungkan. Daripada aku sudah berharap-harap tapi kenyataannya tak terjadi.

Jatuh cinta sebelum memandangnya

Putri benar-benar menyukai perkataan Annisa Larasaty sosok wanita di novel Konspirasi Semesta yang mengatakan bahwa ia jatuh cinta bukan pada pandangan pertama melainkan sebelum memandangnya (Rijal) Annisa telah jatuh cinta. Putri sangat setuju, karena itu juga yang sedang dirasakannya. Jatuh cinta pada orang yang belum pernah dipandangnya. Bagi Putri kalaupun di dunia ini tak mungkin ada orang yang jatuh cinta seperti itu, maka biarlah dia dan sosok Annisa itu yang merasakannya, ya biarlah mereka berdua saja yang memahaminya. Namun Putri khawatir, akankah kisah cintanya akan berakhir bahagia seperti kisah cinta Annisa dan Rijal ? Ahh untuk yang satu ini Putri masih terlalu takut untuk menerima kenyataannya.

Kamis, 22 September 2016

Terimakasih

Untuk seseorang yang telah meluangkan waktu, memberikan kesempatan untuk bertemu, walau akhirnya harus berpisah untuk sebuah cita-cita yang dituju. Padamu ku titipkan segala rindu, padamu ku simpan senyuman manismu selalu.
Berharap waktu segera berlari cepat, menyembuhkan hati yang telah lama terpikat, menetralkan otak yang tak pernah henti mengingat, sesosok wajah yang masih jelas terlihat walau hanya dengan pertemuan singkat.

Kimaam, Jumat - 19 Agustus 2016

Nengok masa lalu

Serius deh rasanya pengen nengok ke masa lalu bentarrr, masa awal2 masuk kuliah, awal2 menginjakkan kaki di kota pelajar itu.. siapa tau sebenarnya kita sering bertemu, sering berpapasan, entah itu di lampu merah, atau di pom bensin, atau di tempat makan, atau di tempat2 wisata. Ahh rasanya pengen sekali ku lihat itu. Dalam masa 4 tahun, kita berada di tanah yang sama, setidaknya pasti ada sesekali kita bertemu muka. Hanya saja dunia kita berbeda.
Namun takdir tak ada yang tau, tak bisa didahului, semua sudah terencana atas kehendak-Nya. Cukup menjalaninya dengan sepenuh hati agar tak ada yang terlewatkan hingga mengakibatkan sebuah penyesalan...

Maukah kau

10/08/2016
Kau tau kekuranganku yang satu ini kadang tak tersadar olehku... Tapi semua akan nampak terlihat jika kupandangi foto saat sedang berdiri, bukan berdiri saat sendiri, tapi berdiri bersama yang lainnya... Maka akan nampak terlihat, aku memiliki kekurangan itu... Beberapa centimeter bahkan mngkin puluhan centimeter lebih rendah dari yg lainnya... Mau kah kau sedikit menunduk saat berfoto denganku??? Ataukah kita tak perlu ambil foto saat berdiri,,, cukup dengan duduk saja atau selfie saja??? Hingga perbedaan itu takkan tampak oleh mata.....
Mau kah kau tetap berjalan bersisian denganku walaupun orang di sekeliling akan mengira bahwa aku adalah adik atau ponakan atau bahkan seorang anak yg sedang diajak jalan?
Mau kah tetap bersamaku saat teman2mu terlihat begitu serasi bersama pasangannya sedangkan kau dan aku akan terlihat banyak perbedaaannya??