Jumat, 23 September 2016

Aku dan ke'diam'anku

Ini tentang aku yang diam, sangat pendiam. Aku punya sisi paling dalam, paling tak bisa diterka. Aku dengan sikap diamku. Orang-orang  mungkin mengira kenapa aku hanya diam saja, coba bicara juga kah, barang satu dua kalimat atau kata saja. Tapi aku jika sudah menyatu dengan ke'diam'anku maka tak akan ada yang bisa menggeretu. Biar seribu komentar tertuju padaku, sekali aku hanya ingin diam maka aku akan tetap diam.
Namun jangan heran, dibalik diamku itu tersimpan beribu-ribu cabang pikiran. Aku tak pernah lepas dengan berbagai macam hal yang  ada disekeliling. Aku selalu memikirkannya. Tentang kegiatan ini, tentang pekerjaan itu, tentang ini itu lainnya, semua masuk dalam pikiranku. Hanya saja semua ku pilih dan pilah lagi untuk menjadi yang lebih prioritas untuk ku pikirkan. Setelah dipikirkan dan direncanakan dengan matang barulah biasanya kukeluarkan dalam bentuk perkataan. Aku tak suka langsung bicara ini itu sedangkan persiapannya tak ada sama sekali alias pembicaraan itu hanya basa basi. Pembicaraan yang basa basi tak banyak memberi arti, kalaupun akhirnya terjadi tapi itu juga pasti hanya sekedar lewat saja, setelah itu tak terkenang lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar