Jumat, 23 September 2016

Setelah seminggu

04/09/2016
Setelah seminggu itu, ternyata memang ada rasa yang berbeda, ada sebuah ruang hampa yang semakin terasa. Meski air mata tanda kehampaan itu telah menampakkan dirinya tapi rasanya itu belum cukup untuk mengobatinya. Akhirnya dengan sedikit keberanian pesan singkat itu dikirim. Lama tak berbalas, hingga tak sanggup lagi menunggu. Namun subuh itu ternyata mampu menghadirkan senyum kembali. Sebuah fotomu tampak pertama kali saat ku menatap layar hp, itu tandanya ada pesan masuk darimu. Dengan semangat ku baca meski mataku sebenarnya belum siap sepenuhnya tapi tetap ku paksa. Smsmu itu yang beberapa detik kemudian membuatku sedikit lega. Akhirnya dibalas seperti biasa, seceria wajah yang selalu berusaha kau tunjukkan meski sekilas jika ku lihat ke dalam kau menyimpan setumpuk asa namun begitu rapi tak mau kau tunjukkan.
Kembali ke sms itu. Aku memutuskan nanti saja membalasnya, agak siangan. Setelah ku balas ternyata lama lagi baru dibalas, namun akhirnya memberikan balasan yang bisa menimbulkan percakapan panjang pikirku. Benar saja setelah sms itu ku coba pancing ternyata balasannya lumayan membuat obrolan menjadi bermakna sepertinya. Akupun semangat dengan lebih cepat membalasnya dari sms2 sebelumnya. Namun ternyata balasanmu tak kunjung datang. Satu jam, dua jam, sore sampai berganti malam. Malam berganti pagi. Pagi ke sore lagi. Tak ada juga balasan itu. Ah seberapa sibukkah dirimu. Atau memang begitu tak pentingnya kah aku. Entahlah. Tapi begitulah kenyataannya. Aku bisa apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar