Kamu, iya kamu... saat melintasi mesjid raya itu, aku ingat kamu. Aku ingat betapa bahagianya bisa melihatmu lagi walaupun nampak belakangnya saja, walaupun kamu tak melihatku. Kamu, mengapa begitu betah masih membayangi hari-hariku. Sebetulnya bukan salahmu, tapi salahku, yang tak bisa melepaskanmu, dari pikiranku. Kamu, seandainya kau tahu akankah ada sikap yang berbeda darimu ? Atau jangan-jangan sebenarnya kau sudah tahu tentang perasaanku ? Hingga kamu hanya ingin menjaga, tanpa ingin berkata, tanpa ingin mencoba memperjelas semuanya karena memang belum waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar