Pamit... Ya pamit.. Kamu pernah pamit, dan itu baru 2 bulan saja. Dan aku salut, kamu masih mau mengirim sms itu. Padahal dengan berada di kota pastinya sms itu jadi nomor ke sekian. Padahal aku aja sudah beberapa hari tak membalas sms sahabatku. Ah tapi tenang dia pasti mengerti dan sangat mengerti aku malah. Kembali ke smsmu tadi. Angin apa yang membuatmu tetap mengirimiku sms. Sampai-sampai pakai kata "tes" terlebih dahulu untuk memastikan apakah nomorku sudah aktif atau belum. Dan dengan sabar menunggu balasanku kemudian membalasnya lagi dengan kata pamit. Dan waw yang paling mengejutkan adalah kamu bahkan mengabari saat kamu tiba di rumahmu (yang kamu bilang rumah bapakmu) dengan selamat. Bukankah di medsosmu lainnya pasti sedang ramai untuk menanyakan keberadaanmu, mengetahui posisimu, fans-fansmu pasti sudah menunggu dengan berbagai sambutan. Tapi ternyata kamu masih mau mengirim sms. Masih ingat dengan sms, dan masih mengirimiku sms. Padahal kamu tidak tau apakah sms itu sampai tepat waktu, apakah sms itu masuk ke hp ku, padahal kita punya perbedaan waktu yaitu selisih 2 jam. Tapi kamu tetap melakukannya. Ah bagiku itu istimewa tapi entahlah bagimu.
Selasa, 18 Oktober 2016
Pamit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar